Kamis, 29 Januari 2009

Mengapa Star Trek?..








Dari jutaan judul film, dari ratusan ribu film Science Fiction, dan dari puluhan judul film penjelajahan angkasa.. mengapa Star Trek?






Tanggal 24 Januari 2009 saya menonton film Star Trek Voyager, episode: “ENDGAME” (yang merupakan episode terakhir dari serial Voyager yang telah ditayangkan dari sejak tahun 1995 sampai dengan 2001 di Amerika Serikat) bersama dengan komunitas Indo-Star Trek. Film ini mengisahkan bagaimana Admiral Katherine Janeway berjuang dan mengorbankan dirinya sendiri demi menghabisi kaum Borg demi menyelamatkan peradaban umat manusia. Dari sekian lama saya menonton film-film Star Trek, moment inilah yang menggerakkan saya akhirnya menurunkan tulisan-tulisan di Blog ini.




Ketika saya mengamati dari ucapan Mr.Spock saat menjelang ajal di ending film Star Trek II: The Wrath of Khan (motion picture), dan ucapan itu di ulangi lagi di awal pembuka film Star Trek III: The Search For Spock: ada satu filosofi mendasar dari film-film Star Trek yang selalu menggetarkan jiwa untuk dikagumi bahwa: “kepentingan dan keselamatan orang banyak adalah jauh lebih utama dan penting, daripada kepentingan segolongan atau satu orang”. Bila seseorang tidak memiliki kekuatan cinta kasih yang sedemikian besarnya kepada sesamanya, tidak mungkin ia mampu berkata-kata seperti itu. Jiwa filosofi itu menjiwai warna kehidupan Starfleet officers dari generasi ke generasi. Dalam kisah ini, demi menyelamatkan kehidupan para crew Voyager yang dipimpinnya, serta secara umum menyelamatkan peradaban kehidupan di seluruh galaxy dari ancaman asimilasi paksa oleh Borg, maka Admiral Katherine Janeway rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan orang lain. Inilah rasa cinta kasih terbesar yang terbukti mampu mengalahkan adidaya kekuatan Borg yang digjaya dan nyaris tanpa kelemahan.




Banyak sekali pesan moral dalam film-film Star Trek yang sebenarnya mampu diteladani oleh setiap orang yang menontonnya. Star Trek bukan hanya menawarkan action memukau yang dilandasi nilai-nilai prinsip kebenaran, supremasi hukum, kejujuran, integritas, keberanian, ketangguhan, kedisiplinan hidup para Starfleet officer yang patut diteladani, namun disamping ketangguhan mereka, mereka tetap memiliki sisi sensitif manusiawi dengan segala kelemahannya.




Namun justru dari sisi kelemahan manusiawi yang dianggap lemah dan tak sempurna itulah, ada suatu kekuatan cinta kasih yang sangat besar yang mengajar manusia terus mencari kebaikan dan berusaha mencapai kesempurnaan dalam utopia yang diimpikan setiap orang. Terkadang dalam memenangkan sebuah pertempuran, dibutuhkan kelihaian berfikir dan berdiplomasi lebih dari sekedar kekuatan fisik. Jika saja di dunia ini banyak manusia menghargai nilai-nilai cinta kasih dan diplomasi lebih dari kekuatan senjata, niscaya, banyak jiwa terselamatkan terhindar dari kematian sia-sia akibat perang yang banyak meluluh lantakkan kehidupan di bumi ini.




Dalam event Indo-StarTrek Gathering tgl.24 Januari 2009 itu..walau malam semakin larut namun para anggota terlihat masih saling melepas kangen dengan saling bertukar canda tawa dan memperlihatkan keunikan masing-masing collectibles nya yang berharga. Dengan berat hati akhirnya kita harus mengakhiri acara Gathering ini dan saling berfoto-foto bersama sambil saling berjanji satu sama lain untuk tetap keep in touch, tetap saling mengingatkan perasaan kangen dan bertukar semangat filosofi Star Trek yang telah banyak membantu membentuk sisi-sisi kehidupan masing-masing anggotanya dari aspek yang berbeda-beda. Saya teringat kembali suatu ‘moral message’ dari Star Trek yang sangat berharga sekali ..kami berasal dari latar belakang yang saling berbeda-beda, rentang usia yang berbeda, latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang berbeda, namun kami belajar dari para Starfleet Officer teladan kami, bahwa segala perbedaan itu bukanlah hal yang memecah belah, namun justru dari perbedaan yang ada itulah, masing-masing saling memperlengkapi satu sama lain, saling belajar satu sama lain, dan saling menghormati satu sama lain demi satu tujuan bersama, perdamaian abadi yang didasarkan rasa cinta kasih..suatu utopia mulia yang bukan tidak mungkin di wujudkan dengan usaha kerja keras …dan komitmen bersama.












Pencinta Star Trek menyadari pengaruh positif dari Star Trek dan akan lebih positif lagi bila
bisa mendiskusikannya dengan sesama pencinta Star Trek, dan menyebarkan positive messages itu kepada masyarakat yang lebih luas lagi. Dengan berbagai sudut pandang dari para anggota, diskusi sangat diwarnai dengan topik-topik yang beragam. Mulai dari cerita, setting film, kostum, teknologi, fisika, filosofi, hingga ilmu-ilmu lain seperti manajemen, organisasi dan kepemimpinan. Setiap individu merasakan pengaruh Star Trek di kehidupan mereka. Star Trek mempengaruhi cara berpikir, cara pandang, dan pengaruh positif lainnya. Cita-cita kehidupan idealisme kami adalah agar nilai-nilai positive Star Trek mampu difahami, dihayati dan diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercinta ini...Star Trek as the way of life…

~ LIVE LONG and PROSPER ~

2 komentar:

  1. Nilai2 humanis dalam ST mmg cukup banyak yang positif bahkan sangat banyak, namun di bagian2 tertentu ada juga yang sedikit kurang fit dengan batas etika timur, sebagai contoh dalam episode The Outrageous Okona, dimana Okona (CMIW) dituduh membadan dua kan putri dari pimpinan Altec.

    Terakhir salut untuk Mas Bowo buat blog nya.

    =live long and prosprer=

    BalasHapus
  2. Terima kasih Bowo telah membuat blog ini. Salut bener deh dedikasinya untuk Star Trek dan Indo-StarTrek. URL Blog ini akan saya masukkan ke daftar link di www.indo-startrek.org

    BalasHapus