Tampilkan postingan dengan label Indo-StarTrek. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Indo-StarTrek. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 Mei 2011

Candi BOROBUDUR : jejak Astronomis nenek moyang bangsa Indonesia

Dalam kisah STAR TREK, diceritakan bahwa umat manusia di Bumi di masa mendatang menjadi masyarakat yang adil dan sejahtera, mengabdikan diri demi kemajuan ilmu pengetahuan dan ahli dalam penjelajahan eksplorasi antariksa.

Sesungguhnya, jika kita amati penginggalan sejarah dan budaya nenek moyang kita di masa lampau, bangsa Indonesia telah menjadi salah satu bangsa yang ahli dalam ilmu perbintangan. Hal ini salah satunya terlihat dalam peninggalan Candi Borobudur.

Kemegahan Candi Borobudur tidak hanya menunjukkan kemampuan rancang bangun nenek moyang bangsa Indonesia yang luar biasa. Penempatan stupa terawang maupun relief di dinding Borobudur ternyata menunjukkan penguasaan mereka terhadap imu perbintangan atau astronomi.

Stupa utama candi Buddha terbesar di dunia itu berfungsi sebagai gnomon (alat penanda waktu) yang memanfaatkan sinar matahari. Stupa utama yang merupakan stupa terbesar terletak di pusat candi di tingkat 10 (tertinggi)

Stupa utama dikelilingi 72 stupa terawang yang membentuk lintasan lingkaran di tingkat 7, 8 dan 9. Bentuk dasar ketiga tingkat itu plus tingkat 10 adalah lingkaran, bukan persegi empat sama sisi seperti bentuk dasar pada tingkat 1 hingga tingkat 6.

Jumlah stupa terawang pada tingkat 7,8 dan 9 secara berurutan adalah 32 stupa, 24 stupa, dan 16 stupa. Jatuhnya bayangan stupa utama pada puncak stupa terawang tertentu pada tingkatan tertentu menunjukkan awal musim atau mangsa tertentu sesuai Pranatamangsa (sistem perhitungan musim Jawa).

Bayangan lurus stupa saat Matahari berada di garis khatulistiwa (garis 0 pada grafik lintasan awal musim). Pada saat itu Matahari terbit tepat di titik timur garis dan terbenam tepat di titik barat garis. Hasil ini menunjukkan posisi candi Borobudur sesuai arah mata angin. Posisi itu ditentukan nenek moyang kita ketika meletakkan fondasi candi tanpa bantuan alat penentu posisi global (GPS).

Penelitian lebih lanjut adalah untuk melihat apakah posisi stupa atau bayangan stupa memiliki hubungan dengan prediksi gerhana Matahari atau gerhana Bulan. Konfigurasi situs megalitik umumnya memiliki kaitan dengan penentuan waktu, baik kalender maupun prediksi gerhana.

Tahun yang tepat kapan candi Borobudur didirikan juga penting dilakukan penelitian, berdasarkan struktur asli Borobudur. Struktur Borobudur saat ini merupakan hasil rekontruksi beberapa kali yang dilakukan pemerintah colonial Belanda dan Indonesia, dan dengan bantuan badan PBB yaitu UNESCO. Saat ditemukan tahun 1800 oleh tim yang dipimpin Sir Thomas Stamford Raffles dari Inggris, Borobudur hanya berupa puing-puing tak berbentuk. Dalam hal ini seyogianya kita juga berterima kasih kepada pemerintah Belanda dan Inggris yang telah membantu kita menemukan peninggalan sejarah yang amat luar biasa ini.

Sejumlah relief di Candi Borobudur juga menunjukkan kemampuan nenek moyang bangsa Indonesia dalam penguasaan ilmu perbintangan. Hal itu terlihat dengan adanya relief gambar perahu-perahu di dinding candi. Gambar perahu menunjukkan mereka adalah bangsa pelaut. Untuk mampu mengarungi lautan, dibutuhkan kemampuan navigasi yang panduan utamanya adalah bintang-bintang di langit.

Salah satu bintang penunjuk adalah bintang Polaris. Sebelum tahun 800, Polaris dapat dilihat dari Nusantara di sekitar Borobudur. Namun kini Polaris berada dibawah horizon karena gerak presesi (gerak Bumi pada sumbunya sambil beredar mengelilingi Matahari) sehingga Bintang Utara tidak mungkin lagi dilihat dari Nusantara.

Karena itulah, pelaut juga menggunakan rasi bintang Ursa Mayor (Beruang Besar). Jika dua bintang dalam paling terang dalam rasi ini, yaitu Dubhe dan Merak, ditarik garis lurus, akan mengarah ke Polaris. Posisi bintang ini terlukis dalam relief bulatan-bulatan kecil pada tingkat ke empat Borobudur di sisi Utara. Tujuh bulatan kecil itu diapit oleh lingkaran besar yang diduga Matahari dan bulan sabit.

Dari Bumi, Ursa Mayor terlihat sebagai tujuh bintang terang (Dalam ilmu silat Tiongkok kuno, ahli silat Thio Sam Hong juga menciptakan ilmu pedang Tujuh Bintang yang jika dimainkan oleh tujuh orang pendekar pedang, susunan formasi Tujuh Bintang itu sangat sulit ditembus oleh musuh). Selain Ursa Mayor, tujuh bulatan itu diduga sebagai Pleiades (tujuh bidadari). Masyarakat Jawa mengenal kluster bintang terbuka ini sebagai Lintang Kartika. Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta krttika yang menunjuk kluster bintang yang sama.

Kluster (kumpulan) bintang ini populer di Jawa karena kemunculannya menjadi penanda dimulainya waktu tanam. Bangsa Jepang menyebutnya sebagai Subaru, sedangkan masyarakat Timur Tengah menyebutnya sebagai Thuraya.

Apabila penelitian lebih mendalam dapat membuktikan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia telah mampu membuat peta bintang dan penentuan musim serta waktu gerhana, maka bangsa Maya bukan satu-satunya bangsa kuno yang menguasai ilmu perbintangan. Sejarah dunia perlu ditulis ulang, dan nama bangsa Indonesia patut diperhitungkan dalam peta sejarah dunia sebagai bangsa yang pernah mencapai kebudayaan yang tinggi dalam ilmu astronomi.

Alangkah baiknya apabila generasi muda saat ini juga banyak melihat tayangan-tayangan film televisi yang berkualitas seperti film science fiction mengenai penjelajahan luar angkasa seperti kisah-kisah STAR TREK. Kecintaan generasi pembelajar akan dunia astronomi, fisika, pengetahuan alam dan teknologi, di masa mendatang akan dapat membawa bangsa Indonesia kembali menjadi bangsa yang maju dalam hal ilmu perbintangan. Bukan tidak mungkin, di masa mendatang, bangsa Indonesia muncul sebagai salah satu negara yang maju dalam hal eksplorasi luar angkasa. Dalam hal inilah, komunitas pencinta Star Trek di Indonesia yang tergabung dalam INDO STAR TREK, secara terus menerus menyuarakan kepada media dan masyarakat Indonesia secara umum, agar mencintai Ilmu Pengetahuan / Science dan memberikan tayangan Televisi yang cerdas dan mendidik kepada generasi muda Indonesia. Kita semua berharap generasi muda Bangsa Indonesia tumbuh menjadi generasi yang mencintai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, mandiri, maju, kreatif, menjadi pemimpin dalam teknologi industri serta mampu mencapai pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia; dan bukan tumbuh menjadi bangsa yang konsumtif dalam ketergantungan konsumerisme.

Space..the final frontier ….

Sumber pustaka: 7th International Conference on Oriental Astronomy di Tokyo, Jepang, bulan September 2010.

Kamis, 12 Mei 2011

World Book Day dan HUT Indo Star Trek




Hailing all ships on subspace channel through earth www.
Update informasi :
Dalam partisipasi acara IST pada World Book Day 2011,
berikut resume kegiatan kita di Museum Bank Mandiri :
1. Stand Indo Star Trek (Booth), 14 Mei 2011,
- Stand nomor 3C, di dalam ruangan utama
- Partisipasi IST dalam WBD.



2. Dalam acara Celebrating "First Contact Day" 15 Mei 2011
- Ruang Penghargaan Lt. 1 (berbeda dengan lokasi Stand) Pukul 14:00 s/d 17:00
- Acara komunitas : Ultah IST


Dapatkan informasi selengkapnya :
- Commander Manto : 0821 2299 3262
- Commander Hilmy : 021 - 7073 0086
- Commander Eri : 0815 1070 8874
- Captain Bowo : 0853 1128 1162
- Admiral Berthold : 0811 108 334
- @ : indostartrek@yahoo.com
Keterangan acara tersebut :
- Stand Indo Star Trek terbuka untuk siapa saja yang hendak hadir,
Trekkies / Trekker atau umum
yang ingin mengenal komunitas ini.




Sosialisasi Indo Star Trek tentang buku Sci-Fi 2.0
Pada kesempatan ini Panitia buku Sci-Fi 2.0 Indo Star Trek akan berkoordinasi dengan semua Penulis kontributornya.
- Khusus tanggal 15 Mei 2011, 14:00 s/d 17:00, acara ini adalah untuk member komunitas Indo Star Trek.
Penjelasan sedikit:
a.) member dalam komunitas ini adalah semua penggemar Star Trek dari segala seri, usia, gender.
Mohon untuk tidak diartikan "saya tidak pernah posting apapun di milis jadi saya tidak berhak hadir".
b.) Komunitas ini mengundang semua Indonesian Trekker atau Trekkies untuk kumpul bersama dalam acara
ini dalam rangka memperingati "First Contact Day", Indo Star Trek.
c.) Ini adalah acara komunitas sebagai pemersatu semua penggemar Star Trek, untuk itu, dapat dibayangkan
pentingnya kehadiran pada acara ini, terutama simbolis potong kue-nya.
Singkat kata, ini acara ULTAH Indo Star Trek.
Kita dapat tempat gratis, makanan dah disiapkan, yang kurang adalah : kehadiran membernya.

Sabtu, 27 Juni 2009

SCIENCE YANG MENDASARI KISAH FIKSI ILMIAH

Hal yang “Tidak Mungkin” adalah Relatif

Apabila kita memandang kejadian-kejadian di alam ini, kita dapat mempelajari bahwa seringkali hal yang “Tidak Mungkin” adalah terminologi yang relative. Kita ingat ketika mempelajari Geografi di Sekolah Menengah Tingkat Atas, kita amati bahwa bentuk garis pantai Amerika Selatan dapat di cocokkan dengan bentuk kontur pantai Afrika. Bukankah suatu kebetulan yang sangat aneh, bahwa bentuk pantai kedua benua tersebut dapat disatukan bagaikan sebuah puzzle? Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa ada kemungkinan kedua benua tersebut pernah dalam suatu masa adalah satu bagian benua. Beberapa orang mengatakan hal itu adalah kebodohan, adalah tidak mungkin ada suatu kekuatan sangat dahsyat yang dapat memisahkan dua buah lempeng benua. Sebuah pemikiran yang tidak mungkin, menurut beberapa ahli.

Kemudian kita juga mempelajari tentang dinosaurus. Bukankah hal yang aneh, guru-guru kita mengatakan bahwa dinosaurus pernah mendominasi Bumi selama jutaan tahun, dan kemudian mendadak kemudian mereka hilang, punah begitu saja? Tiada satu orang pun yang tahu kenapa mereka semua punah. Beberapa paleontologist berpikir bahwa mungkin saja meteor dari luar angkasa telah membunuh mereka semua; namun itu adalah mustahil, lebih mungkin itu terjadi dalam kisah Fiksi Ilmiah.

Kini kita dapat mengetahui bahwa melalui gerakan tektonik bumi, lempeng-lempeng benua memang bergerak. Diperkirakan 65 juta tahun yang lalu sebuah meteor yang sangat besar, diperkirakan ukurannya berdiameter +/- 10 Km menghantam permukaan bumi dalam kecepatan sangat tinggi sehingga memusnahkan semua mahluk hidup diatas permukaan bumi. Apabila semua hal yang dirasakan tidak mungkin mulai dicoba dilihat dari sisi ilmiah, maka banyak hal yang tadinya kita anggap tidak mungkin mulai dapat di jelaskan secara ilmiah. Jadi, mungkinkah suatu saat kita dapat melakukan teleport atas diri kita dari satu tempat ke tempat lain, atau membangun pesawat jelajah luar angkasa yang suatu saat dapat membawa kita jutaan tahun cahaya menuju bintang-bintang?

Secara normal, rata-rata orang akan berkata hal-hal tersebut diatas adalah tidak mungkin. Mungkinkah teknologi teleport dan jelajah bintang dapat terwujud dalam beberapa abad mendatang? Ketika teknologi peradaban kita telah memungkinkan untuk hal itu? Dengan kata lain, jika kita bisa bertemu dengan peradaban yang memiliki peradaban jutaan tahun lebih maju dari kita, mungkin saja nanti kita akan melihat teknologi sehari-hari yang mereka gunakan nampak bagaikan “magic” / “sihir” bagi kita? Inilah pertanyaan yang patut kita pikirkan secara ilmiah, jika sesuatu hal adalah “tidak mungkin” hari ini, akankah hal itu tetap tidak mungkin ber-abad abad atau jutaan tahun di masa mendatang?

Dengan adanya kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan penelitian beberapa abad terakhir ini, terutama dengan pengembangan teori fisika kuantum dan relativitas umum, saat ini kita melihat adalah memungkinkan untuk memperkirakan kapan, jika dapat, beberapa dari teknologi yang fantastis ini mungkin dapat diwujudkan. Dengan kemungkinan penemuan serta kreasi teori yang akan datang dan lebih maju, bahkan konsep-konsep yang terdapat dalam fiksi ilmiah, seperti misalnya perjalanan dalam kecepatan cahaya dan parallel universe, saat ini mulai di evaluasi ulang kemungkinannya oleh para ahli Fisika.

Coba kita pikirkan saat 150 tahun yang lalu, banyak kemajuan teknologi saat ini yang dikatakan “tidak mungkin” oleh para ilmuwan pada saat itu. Namun dengan kemajuan teknologi masa kini, hal-hal yang dulu disebut “tidak mungkin” kini telah menjadi barang-barang yang kita gunakan sehari-hari. Jules Verne menulis di novelnya di tahun 1863, berjudul Paris in the Twentieth Century, yang mana disimpan dan dilupakan selama berabad-abad, sampai kemudian secara tidak sengaja ditemukan oleh cicitnya dan dipublikasikan pertama kali tahun 1994. Dalam novel itu Verne memprediksikan seperti apa rupa kota Paris di tahun 1960. Novelnya penuh terisi dengan teknologi yang jelas-jelas dikatakan sebagai hal yang tidak mungkin di abad ke 19, termasuk diantaranya personal computer, mesin faksimili, jejaring/network komunikasi global, gedung-gedung pencakar langit berlapis kaca, mobil bertenaga gas dan kereta penumpang berkecepatan tinggi.

Tidak mengejutkan, Verne dapat membuat prediksi yang sangat akurat sebab ia telah dibesarkan di lingkungan para ilmuwan, dan membiasakan diri untuk berpikir secara ilmiah sebagaimana para ilmuwan disekitarnya. Penghargaannya yang sangat tinggi terhadap ilmu pengetahuan membuatnya mampu berpikir untuk membuat prediksi masa mendatang secara ilmiah.

Menyedihkan, beberapa ilmuwan besar abad 19 bersifat oposisi terhadapnya dan mengatakan bahwa apa yang dikemukan Verne sangat tidak mungkin. Lord Calvin, mungkin adalah ahli Fisika di era Victoria (ia dikuburkan disamping Isaac Newton di Westminster Abbey) yang paling menentang logika Verne. Ia mengatakan bahwa benda yang “lebih berat daripada udara”, seperti pesawat terbang atau roket adalah tidak mungkin diwujudkan. Lord Rutherford, yang menemukan nucleus atom mengatakan tidak mungkin diciptakan teknologi bom atom. Pikirkanlah bagaimana fantastisnya teknologi masa kini seperti televisi, computer dan internet sebagai penemuan-penemuan besar abad ke 20.

Belum lama ini lubang hitam hampir digolongkan sebagai fiksi belaka. Einstein sendiri pernah menulis di sebuah Koran di tahun 1939 bahwa lubang hitam tidak mungkin ada. Namun teknologi teleskop luar angkasa Hubble dan teleskop Chandra X-ray ternyata telah menemukan ribuan lubang hitam tersebar di semesta alam raya.

Alasan dari teknologi canggih tersebut diatas dikatakan tidak mungkin karena hukum dasar Fisika dan Ilmu Pengetahuan di abad ke 19 dan di abad ke 20 belum dapat dipahami untuk membuat peralatan-peralatan yang menggunakan teknologi yang ada dimasa kini. Dengan adanya kesenjangan yang sangat besar atas pemahaman ilmiah pada masanya, khususnya mengenai ilmu teknologi atom, tidak mengherankan kemajuan teknologi masa kini, dulu dikatakan sebagai hal yang “tidak mungkin”.


MEMPELAJARI HAL YANG TIDAK MUNGKIN

Ironisnya, penelitian atas hal-hal yang tidak mungkin telah terbukti banyak membuka dimensi-dimensi dan pembuktian teori ilmiah baru. Selama berabad-abad pencarian teknologi ‘mesin penggerak perpetual’ telah menjadi pembuka bagi teori konversi energi dan tiga hukum dasar termodinamika. Inilah yang menjadi dasar fondasi bagi penemuan mesin bertenaga uap, abad teknologi mesin serta abad penemuan teknologi industri modern.

Di akhir abad ke 19, para ilmuwan mengatakan “tidak mungkin” bahwa planet bumi berusia milyaran tahun. Lord Kelvin mengatakan bahwa dari usia pembekuan bumi, diperkirakan hanya berusia sekitar 20 sampai 40 juta tahun, hal ini kontradiksi dengan para ahli geologi dan penganut paham Darwin yang mengatakan bahwa mungkin planet bumi berusia milyaran tahun. Ketidak mungkinan itu kemudian dapat dibuktikan dengan penemuan kekuatan teknologi nuklir oleh Madame Curie dan yang lain-lainnya menunjukkan bagaimana inti Bumi digerakkan dengan pemanasan radioaktif, memungkinkan bahwa inti bumi tetap berupa inti bumi yang cari dan panas selama milyaran tahun.

Di tahun 1920-an dan 1930-an Robert Goddard, penemu teknologi modern menjadi sasaran kritik-kritik tajam dari para penganut paham yang mengatakan bahwa roket tidak mungkin dapat menjelajahi angkasa luar. Di tahun 1921 editor harian the New York Times berpolemik melawan karya ilmiah Dr. Goddard. Sang Editor mengatakan bahwa teknologi roket tidak mungkin dilakukan karena di angkasa luar tidak terdapat udara sebagai tumpuan daya dorong pesawat. Menyedihkan, justru salah satu pemimpin kontroversial, Adolf Hitler, memahami karya Goddard dan mengimplementasikannya. Selama perang dunia ke II, Jerman telah menemukan teknologi roket V-2 yang membawa kematian dan kehancuran bagi kota London.

Mempelajari hal-hal yang ‘tidak mungkin’ dapat memungkinkan berubahnya wajah dan sejarah dunia. Para ilmuwan dunia mengatakan di tahun 1930-an bahwa teknologi bom atom termasuk hal yang ‘mustahil’ diwujudkan. Para ahli Fisika mengetahui bahwa ada suatu energi yang sangat besar tersimpan jauh di dalam inti nucleus atom, berdasarkan teori Einstein yaitu E=mc2 namun energi yang dilepaskan oleh sebuah nucleus tunggal sangat tidak signifikan untuk dipertimbangkan. Namun Fisikawan atom Leo Sziliard yang mengingat pernah membaca novel Fiksi Ilmiah karya H.G. Wells di tahun 1914 yang berjudul, The World Set Free: dimana Wells memprediksikan pengembangan dari teknologi bom atom. Dalam buku tersebut diprediksikan bahwa pengembangan teknologi bom atom dapat dipecahkan oleh para ahli Fisika di tahun 1933. Dan secara kebetulan, Szilard dicerahkan oleh karya ini tahun 1932. Dicetuskan oleh sebuah ide dalam sebuah karya Fiksi Ilmiah, dan di tahun 1933, secara tepat di perkirakan oleh Wells sejak dua dekade sebelumnya, ia telah merujuk pada suatu ide yang melipatgadakan kekuatan energi dari sebuah atom melalui reaksi berantai. Melalui reaksi berantai ini energi yang terlepas dari sebuah nucleus tunggal uranium dapat diperbesar dan melepaskan triliunan energi berlipat kali ganda. Szilard kemudian kemudian melakukan serangkaian pendekatan dan experimen-experimen serta negosiasi rahasia antara Einstein dan Presiden Franklin Roosevelt, yang kemudian mengarahkan ke Project Manhattan. Dari proyek ini kemudian dibuatlah bom atom.

Waktu berjalan dan berkali-kali kita melihat berbagai pembuktian bahwa dengan mempelajari hal-hal yang ‘tidak mungkin’ dapat membantu Ilmuwan mengarah kepada penemuan baru, mendorong batasan-batasan tradisional ilmu Fisika dan mendorong para ilmuwan mendefiniskan ulang teori-teori ilmiah atas apa-apa yang sebelumnya mereka katakan semula sebagai hal yang “tidak mungkin”.

Banyak ahli Fisika merujuk kepada dictum karya T.H. White, yang menuliskan karya The Once and Future King, “Anything that is not forbidden, is mandatory!”, dalam Fisika kita menemukan kenyataan ini dari waktu ke waktu. Kecuali bahwa ada suatu hukum fisika yang secara nyata dan jelas menyatakan kemustahilan sebuah fenomena, kita dapat menemukan bahwa hal ini dapat diwujudkan. Dengan mendorong usaha mereka se-optimal mungkin telah mendorong para ahli Fisika menemukan hukum-hukum Fisika baru secara tidak terduga.

Oleh karena itu kita harus melihat bahwa teknologi-teknologi yang dipertimbangkan sebagai “tidak mungkin” pada hari ini, akan bisa ada kemungkinan bahwa dalam hitungan dekade atau abad-abad mendatang menjadi sebuah teknologi yang sangat umum dipakai di masyarakat sehari-hari.

Hal-hal yang semula dianggap sebagai teknologi yang “tidak mungkin” saat ini mulai terbukti sebagai hal yang mungkin: perwujudan teknologi teleportasi (setidaknya dalam level atom). Bahkan beberapa tahun yang lalu para ahli Fisika masih berkata bahwa mengirimkan obyek dari satu tempat ke tempat lain dalam teknologi teleportasi melawan hukum Fisika Quantum. Penulis dari serial TV Star Trek The Original Series memakai ide teknologi ini sebagai perpindahan obyek jarak yang sangat berjauhan dalam waktu yang sangat singkat. Saat ini, melalui penemuan-penemuan baru, para ahli Fisika modern telah mampu melakukan teleport atom-atom bergerak ke ruangan yang berbeda. Hal yang paling sederhana yang sangat umum kita pakai saat ini, yaitu teknologi telepon selular atau handphone. Diawal tahun 1960-an, teknologi ini dianggap suatu fiksi belaka ketika Captain Kirk menggunakan alat komunikasi telepon selular di film TV Star Trek The Original Series di tahun 1966. Namun kita dapat melihat saat ini hampir semua orang dari dewasa sampai remaja dengan sangat fasih menggunakan Handphone / telepon seluler dengan sangat umum di masyarakat; suatu teknologi yang dianggap hanya khayalan semata di tahun 1960-an. Banyak hal-hal yang beberapa dekade yang lalu dianggap “tidak mungkin” kini mulai banyak diwujudkan oleh para ilmuwan.

Bukanlah suatu hal yang “tidak mungkin” apabila para ilmuwan tergerak menyelidiki banyak hal-hal yang dapat dibuktikan dengan hukum Fisika dan teknologi modern untuk dapat diwujudkan menjadi sebuah teknologi terapan yang akan umum digunakan oleh masyarakat. Hal inilah yang menjadi salah satu penggerak atau motivasi dari rekan-rekan yang tergabung dalam komunitas Indo-Startrek untuk menerbitkan Buku Kumpulan Cerpen Fiksi Ilmiah SciFi 1.0, dengan tujuan menggerakkan kecintaan kaum generasi muda bangsa Indonesia agar mencintai hal-hal yang berbau ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan, untuk membuka gerbang masa depan negara Indonesia menjadi negara maju dalam hal teknologi. Bukan hal yang mustahil, bila masyarakat kita mencintai ilmu pengetahuan dan pola berpikir ilmiah, bangsa Indonesia akan bisa muncul menjadi salah satu negara adi daya di abad mendatang. Dengan adanya kecintaan kepada ilmu pengetahuan dan pembaharuan berbagai sumber daya, diharapkan beberapa dekade mendatang muncul para ilmuwan terkemuka dari bangsa Indonesia yang mempelopori penemuan-penemuan baru serta teknologi-teknologi terapan baru bagi kesejahteraan umat manusia. Bangsa Indonesia harus menyadari bahwa kekayaan sumber daya alam yang kita miliki sekarang tidaklah tanpa batas. Dari sekarang kita harus mulai berpikir secara ilmiah, bagaimana kita menciptakan teknologi ramah lingkungan dan memperbaharui sumber daya yang ada. Majulah Ilmu Pengetahuan di Indonesia, dan jayalah selalu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sabtu, 20 Juni 2009

Liputan Indo-Startrek di KABARINDO

http://www.kabarindo.com/index.php?act=dnews&no=1694

Komunitas Penggemar STAR TREK di Indonesia: Hadir Kembali 14 Juni Mendatang
Nonton Bareng Film Terbaru Star Trek"Acara yang ditunggu-tunggu oleh komunitas penggemar Star Trek di Indonesia menyelenggarakan acara Nonton Bareng bersama dengan Komunitas Indo-StarTrek bekerjasama dengan INDOSAT."

Jakarta, Kabarindo- Tadi malam para jurnalis sinema tanah air bersama dengan para pecinta film-film Startrek telah berkesempatan menonton lebih dulu dan dari situ kabarindo memperoleh informasi tentang perhelatan akbar yang akan digelar tanggal 14 Juni 2009 di IMAX, KEONG EMAS, TMII. Film STAR TREK dibuat dalam dua format, satu format biasa ubtuk bioskop, dan yang kedua adalah format IMAX layar raksasa.

Kebayang kan nonton Mr. Spock dan Kirk dalam format layar super lebar ?Dalam acara tersebut komunitas akan meluncurkan sebuah buku berjudul KUMPULAN CERPEN FIKSI ILMIAH INDONESIA. Buku ini ditulis oleh para penggemar Star Trek di Indonesia. INDO-STARTREK adalah sebuah komunitas penggemar Star Trek di Indonesia yang sebenarnya sudah ada sejak tahun 1995. Pengagas Indo-Star Trek generasi Pertama adalah Bpk.Monang Pohan dengan mendirikan perkumpulan yang dinamakan NCC 955.

Mereka berkomunikasi dan bertukar informasi melalui surat yang dikirim via Pos dan faksmili. Lalu di tahun 1999, komunitas ini dikembangkan oleh generasi kedua yang digagas oleh Bpk.Puruhito Sidikerto dengan membentuk e-groups bernama Trekkieslist. Ketika di Indonesia teknologi internet sudah makin berkembang, maka Bapak Budisastra Sugiarto di Bandung pertama kali memulai perancangan hosting untuk website Indo-startrek.org. Usaha ini kemudian di kembangkan lebih lanjut oleh Sdr. Prima Adi (Ading) yang berada di Surabaya yang membuat desain versi 1 dan programming website indo-startrek.org dan forum (http://forum.indo-startrek.org).
Komunikasi antar anggota dengan menggunakan mailing list Yahoogroups dimulai di tahun 2003 dirintis oleh Sdr.Ismanto Hadi Saputro. Namun baru benar-benar melakukan kegiatan secara resmi dan organisasi ini dianggap formal berdiri secara professional pada 15 April 2006, disaat para anggota mengadakan pertemuan pertamanya, yang diistilahkan sebagai "First Contact". Tanggal 15 April ternyata bertepatan dengan dimulainya misi NX-01 Enterprise dalam kisah saga Star Trek, di tahun 2151.

Para penggagas Indo-StarTrek di generasi ke tiga ini adalah Ismanto Hadi Saputro, Erianto Rachman, Syaiful Bahri, Akhmad Pompom Hersapto dan, Bowo Trahutomo. Masing-2 profile anggota semua dapat di search di Facebook dan juga di search di Facebook Group: Indo-StarTrek.Dalam hal memaintain komunikasi antar anggota mailing list Indo-StarTrek, Sdr. Arlandi Landjono sebagai moderator mailing list Indo-StarTrek yang selalu memonitor arus komunikasi milis sejak 2003.

Kegiatan INDO STAR TREK sejauh ini adalah diskusi di milis, mengadakan talkshow science, nonton bareng film Star Trek, pembuatan kostum, wargames, MACO, pameran di World Book Day dan Indonesian Consumunity Expo. Bahkan INDO STAR TREK membuat sendiri boardgames "Battle of Starships" dan "Q Cardgame" untuk dimainkan di komunitas ini.

Akses ke setiap produk Star Trek merupakan upaya utama agar seluruh anggota INDO STAR TREK dapat memperoleh dengan mudah koleksi film-film Star Trek, buku, novel, hingga collectibles lainnya.INDO STAR TREK mempunyai website di http://www.indo-startrek.org Mailing list (milis) di Yahoo!Groups beralamat di http://groups.yahoo.com/group/indo-startrek. INDO STAR TREK juga mempunyai forum dan group di Facebook.Star Trek as the way of life…

Sabtu, 07 Februari 2009

Liputan KOMPAS - Komunitas INDO STAR TREK

Melalui film dan cerita buku dan kisah-kisah STAR TREK, pesan-pesan universal humanisme mengenai perdamaian, kesetaraan, kesatuan, cinta kasih, saling menghargai dan menghormati dalam perbedaan dan keragaman; serta sinergi mencapai Kesejahteraan Bersama untuk mewujudkan utopia masyarakat cinta damai, menjunjung tinggi persamaan dan kesetaraan ras dan gender. Utopia masyarakat tanpa perang, sakit penyakit dan keserakahan, semua bersatu dalam Perdamaian sejati, yang dipimpin oleh Ilmu Pengetahuan, Kemakmuran dapat dicapai melalui komitment semua orang yang konsisten memimpikannya dan mewujudkannya dalam kehidupan dan karya mereka sehari-hari.

Baca harian KOMPAS hari ini MINGGU, 8 FEBRUARI 2009 halaman 27 komunitas INDO STAR TREK

http://epaper.kompas.com/

~ LIVE LONG and PROSPER ~
Bowo T. Suharso

http://trekphilosophy.blogspot.com/
http://www.indo-startrek.org/promo/STXI/

Kamis, 29 Januari 2009

Mengapa Star Trek?..








Dari jutaan judul film, dari ratusan ribu film Science Fiction, dan dari puluhan judul film penjelajahan angkasa.. mengapa Star Trek?






Tanggal 24 Januari 2009 saya menonton film Star Trek Voyager, episode: “ENDGAME” (yang merupakan episode terakhir dari serial Voyager yang telah ditayangkan dari sejak tahun 1995 sampai dengan 2001 di Amerika Serikat) bersama dengan komunitas Indo-Star Trek. Film ini mengisahkan bagaimana Admiral Katherine Janeway berjuang dan mengorbankan dirinya sendiri demi menghabisi kaum Borg demi menyelamatkan peradaban umat manusia. Dari sekian lama saya menonton film-film Star Trek, moment inilah yang menggerakkan saya akhirnya menurunkan tulisan-tulisan di Blog ini.




Ketika saya mengamati dari ucapan Mr.Spock saat menjelang ajal di ending film Star Trek II: The Wrath of Khan (motion picture), dan ucapan itu di ulangi lagi di awal pembuka film Star Trek III: The Search For Spock: ada satu filosofi mendasar dari film-film Star Trek yang selalu menggetarkan jiwa untuk dikagumi bahwa: “kepentingan dan keselamatan orang banyak adalah jauh lebih utama dan penting, daripada kepentingan segolongan atau satu orang”. Bila seseorang tidak memiliki kekuatan cinta kasih yang sedemikian besarnya kepada sesamanya, tidak mungkin ia mampu berkata-kata seperti itu. Jiwa filosofi itu menjiwai warna kehidupan Starfleet officers dari generasi ke generasi. Dalam kisah ini, demi menyelamatkan kehidupan para crew Voyager yang dipimpinnya, serta secara umum menyelamatkan peradaban kehidupan di seluruh galaxy dari ancaman asimilasi paksa oleh Borg, maka Admiral Katherine Janeway rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan orang lain. Inilah rasa cinta kasih terbesar yang terbukti mampu mengalahkan adidaya kekuatan Borg yang digjaya dan nyaris tanpa kelemahan.




Banyak sekali pesan moral dalam film-film Star Trek yang sebenarnya mampu diteladani oleh setiap orang yang menontonnya. Star Trek bukan hanya menawarkan action memukau yang dilandasi nilai-nilai prinsip kebenaran, supremasi hukum, kejujuran, integritas, keberanian, ketangguhan, kedisiplinan hidup para Starfleet officer yang patut diteladani, namun disamping ketangguhan mereka, mereka tetap memiliki sisi sensitif manusiawi dengan segala kelemahannya.




Namun justru dari sisi kelemahan manusiawi yang dianggap lemah dan tak sempurna itulah, ada suatu kekuatan cinta kasih yang sangat besar yang mengajar manusia terus mencari kebaikan dan berusaha mencapai kesempurnaan dalam utopia yang diimpikan setiap orang. Terkadang dalam memenangkan sebuah pertempuran, dibutuhkan kelihaian berfikir dan berdiplomasi lebih dari sekedar kekuatan fisik. Jika saja di dunia ini banyak manusia menghargai nilai-nilai cinta kasih dan diplomasi lebih dari kekuatan senjata, niscaya, banyak jiwa terselamatkan terhindar dari kematian sia-sia akibat perang yang banyak meluluh lantakkan kehidupan di bumi ini.




Dalam event Indo-StarTrek Gathering tgl.24 Januari 2009 itu..walau malam semakin larut namun para anggota terlihat masih saling melepas kangen dengan saling bertukar canda tawa dan memperlihatkan keunikan masing-masing collectibles nya yang berharga. Dengan berat hati akhirnya kita harus mengakhiri acara Gathering ini dan saling berfoto-foto bersama sambil saling berjanji satu sama lain untuk tetap keep in touch, tetap saling mengingatkan perasaan kangen dan bertukar semangat filosofi Star Trek yang telah banyak membantu membentuk sisi-sisi kehidupan masing-masing anggotanya dari aspek yang berbeda-beda. Saya teringat kembali suatu ‘moral message’ dari Star Trek yang sangat berharga sekali ..kami berasal dari latar belakang yang saling berbeda-beda, rentang usia yang berbeda, latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang berbeda, namun kami belajar dari para Starfleet Officer teladan kami, bahwa segala perbedaan itu bukanlah hal yang memecah belah, namun justru dari perbedaan yang ada itulah, masing-masing saling memperlengkapi satu sama lain, saling belajar satu sama lain, dan saling menghormati satu sama lain demi satu tujuan bersama, perdamaian abadi yang didasarkan rasa cinta kasih..suatu utopia mulia yang bukan tidak mungkin di wujudkan dengan usaha kerja keras …dan komitmen bersama.












Pencinta Star Trek menyadari pengaruh positif dari Star Trek dan akan lebih positif lagi bila
bisa mendiskusikannya dengan sesama pencinta Star Trek, dan menyebarkan positive messages itu kepada masyarakat yang lebih luas lagi. Dengan berbagai sudut pandang dari para anggota, diskusi sangat diwarnai dengan topik-topik yang beragam. Mulai dari cerita, setting film, kostum, teknologi, fisika, filosofi, hingga ilmu-ilmu lain seperti manajemen, organisasi dan kepemimpinan. Setiap individu merasakan pengaruh Star Trek di kehidupan mereka. Star Trek mempengaruhi cara berpikir, cara pandang, dan pengaruh positif lainnya. Cita-cita kehidupan idealisme kami adalah agar nilai-nilai positive Star Trek mampu difahami, dihayati dan diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercinta ini...Star Trek as the way of life…

~ LIVE LONG and PROSPER ~