Sabtu, 31 Januari 2009

STAR TREK: Sebuah Kesatuan dalam Keragaman

Ketika Gene Roddenberry menyusun karakter-karakter dalam awak kapal USS Enterprise di Original Series, semula ia mendapatkan banyak kritikan dan banyak suara kekawatiran dengan keragaman awak kapal yang ada.

Kesulitan Gene Roddenberry dalam menyusun karakter-karakter awak kapal USS Enterprise ini nampak dalam tulisannya di buku “The Making of STAR TREK” (Copyright © 1968 by Stephen E. Whitfield) halaman 127: “A word of caution (not an ultimatum) was expressed regarding the plans for an integrated crew aboard the Enterprise. There were still those who were afraid of the consequences, from a strictly dollar-and-cents point of view. By putting a Negro in the crew they might lose the Southern states, by putting a Mexican in the crew they might lose Texas, Arizona, and parts of California, and so forth. The overseas sales representatives were also greatly concerned about the matter. A Chinese crew member could lose sales for show in Indonesia, etc., etc., etc., Gene began to realize that if he listened to all these people, the Enterprise would end up with an all white, Protestant, Caucasian crew. This could then rebound with the same result in a great many foreign countries, because why should they believe that 200 years from now such a ship will be manned by an all Americans crew? So many people became embroiled in so much controversy that they ended up leaving Gene alone to do it the way he wanted to!” Dunia masa depan di abad 23 dalam rekaan Gene Roddenberry adalah sebuah utopia dimana berbagai ras manusia dari berbagai latar belakang dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama untuk mengeksplorasi angkasa luar demi kesejahteraan hidup umat manusia itu sendiri. Hal ini mungkin di latar belakangi fakta bahwa dunia ini semakin lama semakin padat, sumber daya alam Bumi untuk menunjang kehidupan seluruh manusia di dunia ini sangat terbatas. Mengirim koloni untuk dapat hidup tinggal di planet lain dengan kelas “M” serupa dengan bumi di Galaxy Bima Sakti ini menjadi salah satu misi Star Trek. Misi utama Star Trek yang nampak dalam dalam setiap episodenya adalah keberanian para awaknya dalam mencari kehidupan di luar angkasa dan menjalin hubungan dengan bentuk-bentuk kehidupan lain diluar bumi… “To explore strange new worlds, to seek out new civilizations, to boldly go where no man has gone before” (The Making of Star Trek – chapter 3 page 202).

Keistimewaan disini adalah ketika kita mengamati bahwa STAR TREK selalu membuat terobosan-terobosan baik dalam hal alur cerita dan pembuatan karakter yang sangat luar biasa melampaui jamannya di kala itu (thn.1966). Dalam hal karakter, sebagaimana kita lihat dalam The Original Series bahwa awak kapal terdiri dari berbagai karakter dari berbagai latar belakang budaya yang sebenarnya pada masa itu cukup controversial. Pemeran-pemeran awak utama USS Enterprise (TOS) pada saat itu adalah:

William Shatner – Captain James T. Kirk, Leonard Nimoy – Mr. Spock (First Officer), DeForest Kelley - Dr Leonard McCoy, James Doohan – Montgomery Scott – Chief Engineer, George Takei – Sulu (Helmsman), Nichelle Nichols – Lt.Uhura (Communications), Majel Barrett – Nurse Christine Chapel, Walter Koenig – Ensign Chekov. Sebagaimana kita tahu, antara Inggris dan Irlandia, sejak dahulu sering terjadi bentrokan bersenjata karena masalah ras, agama dan wilayah; Amerika dan Rusia masa dekade 60-an adalah era perang dingin yang hampir mencetuskan perang nuklir; emansipasi wanita masa itu belum 100% setara seperti masa ini, apalagi adanya awak Negro (Lt.Uhura) yang cerdas dan memegang peranan penting dalam proses komunikasi (mengingatkan kita kepada perjuangan Martin Luther King Jr., pejuang persamaan hak asasi negro di Amerika Serikat yang mati ditembak); China dan Rusia masa itu sebagai poros kekuatan komunis yang sangat berseberangan dengan paham Negara Amerika.

Semua karakter-karakter controversial diatas ditempatkan dalam suatu sinergi, kesatuan yang erat, dimana masing-masing dengan kekuatan keberagaman latar belakang budayanya erat bersatu padu dalam pelaksanaan misi-misi STAR TREK. Warna yang berbeda-beda dari berbagai latar belakang budaya ini nampak sengaja di tonjolkan dalam Star Trek untuk menunjukkan bahwa di masa depan, dalam masa yang penuh dengan perdamaian dan kesejahteraan seluruh umat manusia, tiada lagi perdebatan dan perkelahian sesama umat manusia karena perbedaan suku, latar belakang budaya, ras, agama dan kepercayaan atau ideology. Semua memiliki visi yang sama, saling melengkapi, saling menghormati, dalam mencapai tujuan bersama, kesejateraan bagi kemajuan technology dan peradaban umat manusia.

Star Trek the Original Series:

written by D.C. Fontana
directed by Michael O'Herlihy
music by Alexander Courage
Stardate 3113.2



Tidak ada komentar:

Posting Komentar